Imunisasi Cegah Kanker Serviks Masih Sulit di Indonesia
![]() |
Imunisasi Vaksin HPV | foto CNN Indonesia |
Imunisasi vaksin HPV diberikan dalam dua dosis, yakni dosis 1 dan dosis 2. Untuk dosis 1 akan diterima oleh siswi kelas 5 SD dan dosis 2 oleh siswi kelas 6 SD. Pemerintah sendiri merencanakan pemberian vaksin dilakukan setiap bulan Agustus.
Vaksin HPV sudah tersedia sejak 10 tahun lalu di Indonesia. Namun, imunisasi tersebut justru belum berjalan sempurna sebagai upaya pencegahan.
Kasubdit Imunisasi Kementerian Kesehatan, Prima Yosephine, mengatakan hal ini belum masuk dalam program imunisasi nasional, tetapi masih dalam tahap demonstrasi. Artinya, pemberian vaksinasi HPV masih diperjuangkan supaya dapat masuk dalam program nasional dan merata untuk seluruh perempuan Indonesia.
"Banyak faktor yang masih dipertimbangkan, dan diharapkan ketika sudah masuk dalam program pemberian vaksin, tidak putus dan terus berlanjut," ujarnya.
Kendalanya adalah Indonesia belum dapat memproduksi vaksin sendiri dan masih melakukan impor. Yang menjadi kekhawatiran adalah suplai vaksin impor terputus karena harus bersaing dengan negara lain yang membutuhkan. Selain itu, anggaran yang dibutuhkan untuk membeli suplai vaksin ini tidaklah kecil.
Karena itu, Prima mengatakan pihaknya masih membatasi sejumlah provinsi dan kota yang dapat menerima vaksin HPV tersebut. Provinsi yang memiliki anggaran operasional yang baik akan diutamakan untuk imunisasi tersebut, seperti DKI Jakarta.
"Hal ini bukan uji keamanan vaksin tapi etik, apakah propinsi bisa jalan dengan program tersebut secara berkesinambungan," tuturnya.
Berdasarkan Data Riset Kesehatan Dasar 2013, terdapat enam provinsi terpilih yang memiliki prevalensi kanker serviks yang cukup tinggi. Enam provinsi itu adalah DKI Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan.
Tahun 2018, demonstrasi imunisasi vaksin HPV akan dilakukan di Kabupaten Kidul dan Kabupaten Kulon (Yogyakarta) serta Surabaya. Pada 2019, akan menyasar Manado di Sulawesi Utara dan Makassar di Sulawesi Selatan.
Dari demonstrasi tersebut, diharapkan dapat menurunkan angka insiden kutil kelamin dan menurunkan prevalensi kanker serviks. (CNNIndonesia.com)
Post Comment