Breaking News

Pertamina Dilema Larang Knalpot "Racing" Isi BBM

Foto: Kompas
Netizen Simeulue | Kasus kebakaran di SPBU akhir-akhir ini sering terjadi. Selain karena pengisian BBM menggunakan jeriken, salah satu yang hangat adalah kebakaran akibat masalah knalpot racing sepeda motor yang digunakan salah satu konsumen di SPBU Pertamina yang berada di Salatiga, Jawa Tengah.

Belajar dari hal tersebut, PT Pertamina saat ini mengaku mulai kencang memberikan himbauan di setiap SPBU, khususnya bagi kendaraan yang menggunakan knalpot tidak standar.

"Yang kita lakukan berupa imbauan, bukan sampai tidak boleh mengisi BBM. Sebenarnya hal ini yang kadang membuat kami susah (melarang), di satu sisi kami ingin memberikan layanan, tapi di sisi lain tidak ada yang kontrol," ucap Vice President Retali Fuel MarketingPertamina Jumali, di Menteng-Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.

Menurut Jumali, salah satu langkah yang dianggapnya tepat untuk mengantisipasi hal tersebut adalah dengan meningkatkan kewaspadaan dari petugas SPBU.

"Petugas memberikan imbauan kalau ada kosumen yang mengisi dengan kondisi knalpot tidak standar. Caranya pengendara motor akan diminta mematikan mesin dan setelah mengisi dilarang menghidupkan motor di dekat dispenser. Ini sebenarnya sudah lama, tapi yah itu tadi kurang pengawasan jadi kami gencarkan lagi safety first-nya," papar Jumali.

Safety Man

Selain memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) aman sepanjang mudik 2017, PT Pertamina juga akan meningkatkan kewaspadaan di setiap SPBU. Upaya ini akan direalisasikan melalui penempatan personel keamanan yang disebut sebagai safety man.

"Kita tahu orang saat musim mudik orang ke SPBU tidak hanya untuk isi BBM, ada juga yang sekadar istirahat, atau makan, dan lainnya. Penempatan safety man dilakukan untuk memastikan konsumen mematuhi aturan yang berlaku di SPBU, seperti tidak merokok, tidak menggunakan ponsel, dan lainnya," ucap Jumali.

Sayangnya, langkah penempatan safety man ini hanya berlaku selama musim mudik saja, tidak seterusnya ditempatkan Pertamina. Padahal upaya ini bisa menjadi solusi dalam membuat ruang SPBU tetap kondusif. (Kompas.com)