Kupi Khop, Minum Kopi Ala Meulaboh
Kupi Khop - foto Google |
Beungoh singoh geutanyoe jep kupi di keudee Meulaboh atawa ulon akan syahid.
Artinya "Besok pagi kita akan minum kopi di Meulaboh atau aku akan mati syahid."
Itulah kalimat yang diucapkan oleh Teuku Umar, pahlawan nasional asli Aceh sebelum memimpin penyerangan terhadap Belanda. Sayang, sebelum sempat menyerang, suami Cut Nyak Dien ini sudah lebih dahulu dibunuh Belanda.
Kata-kata Teuku Umar ini menjadi bukti bahwa masyarakat Aceh sudah sejak lama mengenal kopi. Selain karena kualitas kopinya yang sudah mendunia, Aceh juga memiliki Kupi Khop, suatu cara minum kopi yang unik. Lazimnya, minum kopi dilakukan dengan menyeruput dari bibir cangkir atau gelas. Namun di Aceh Barat, tepatnya di Meulaboh kopi disajikan dengan gelas terbalik di atas sebuah piring kecil.
Kata-kata Teuku Umar ini menjadi bukti bahwa masyarakat Aceh sudah sejak lama mengenal kopi. Selain karena kualitas kopinya yang sudah mendunia, Aceh juga memiliki Kupi Khop, suatu cara minum kopi yang unik. Lazimnya, minum kopi dilakukan dengan menyeruput dari bibir cangkir atau gelas. Namun di Aceh Barat, tepatnya di Meulaboh kopi disajikan dengan gelas terbalik di atas sebuah piring kecil.
Kupi Khop, Minum Kopi Ala Meulaboh |
Asal-usul Kupi Khop
Cara penyajian kopi semacam ini dikenal dengan sebutan Kupi Khop alias Kopi Tertelungkup. Konon, gelas kopi yang dibalik terinspirasi dari model topi Teuku Umar. Kupi Khop banyak dijumpai di pesisir Aceh Barat, identik sebagai minuman di kalangan pelaut.
Kopi sengaja disajikan terbalik agar tetap hangat dan bebas dari debu saat ditinggal melaut. Selain itu, kopi yang disajikan terbalik ini memengaruhi cita rasa yang ditawarkan karena aroma kopi tetap terjaga dalam gelas.
Cara menikmati Kupi Khop
Sebenarnya, cara menyeduh Kupi Khop sama seperti menyeduh kopi lainnya. Bubuk kopi diseduh langsung dengan air panas. Saat disajikan, gelas kopi dibalik di atas sebuah piring kecil.
Ada dua cara untuk meminumnya. Pertama, dengan mengangkat piringnya kemudian kopi yang merembes keluar diseruput perlahan. Cara ini harus dilakukan hati-hati agar kopi tidak tumpah.
Kedua, menggunakan sedotan yang dijepit di antara bibir gelas dan piring. Cairan kopi ditiup dulu melalui sedotan agar menggenang keluar gelas. Tak perlu khawatir dengan ampas kopinya karena akan mengapung di gelas sehingga tidak akan ikut terminum.
Versi Panas dan Dingin
Harga segelas Kupi Khop cukup terjangkau. Kupi Khop terbuat dari kopi tubruk jenis robusta yang bubuk kopinya tetap mengapung ketika diaduk. Warung atau kedai yang menjual Kupi Khop memiliki beberapa variasi, di antaranya Kupi Khop original, Kupi Khop susu bila tak ingin rasa kopi yang terlalu kuat, dan Kupi Khop dingin yang segar.
Menyesap Kopi di Pinggir Pantai
Salah satu daerah di Aceh Barat yang banyak menjual Kupi Khop adalah kawasan Pantai Suak Ribee, Meulaboh. Di pinggir pantai berjajar kedai-kedai yang menawarkan menu kopi terbalik ini.
Meskipun kedai-kedai kopi di Suak Ribee hanya berbentuk bangunan sederhana, namun selalu dipenuhi pengunjung. Bagi para wisatawan, tak lengkap rasanya berkunjung ke Meulaboh tanpa mencicipi Kupi Khop. Mereka datang karena penasaran dengan kopi terbalik dan selalu ingin kembali lagi karena ketagihan.
Sejak tahun 2015, Kupi Khop mulai dilirik oleh para penikmat kopi di Banda Aceh. Salah satu warung yang menjual Kupi Khop di ibukota provinsi ini adalah Warung Kopi Tubruk dan Arabica.
Meski namanya demikian, salah satu menu andalannya adalah Kupi Khop yang menggunakan kopi robusta. Pemilik Warung Kopi Tubruk dan Arabica memang sengaja memperkenalkan Kupi Khop di Banda Aceh agar kebiasaan minum kopi ala Aceh Barat ini tetap lestari dan dikenal banyak orang. (beritagar.id)